Me and My Boy

Me and My Boy

Jumat, 07 Mei 2010

Zira : First Love Bab 01 (season 1)

Bab o1
aku is "MatchMaker"




Zira, merupakan anak tunggal dari keluarga yang lumayan berkecukupan, hidupnya tidak terlalu mewah dan tidak terlalu miskin. Dan hari ini adalah hari pertama dia menjadi murid SMA, dia merupakan anak yang ceria, tapi rada-rada aneh dan kurang waras kali ya.
Sejak SMP , Zira pernah berpacaran tapi hanya sebentar, maklum hanya untuk main-main saja. Kali ini dia bakal masuk ke SMA di mana tidak ada 1 orang pun yg dikenalnya. Zira berkeinginan menemukan cinta sejatinya atau dengan kata lain cinta pertamanya.

Papa nya Zira kerja di sebuah perusahaan asing yang dikelola oleh orang berkebangsaan Jepang. Sedangkan Mama nya Zira hanya seorang Ibu Rumah Tangga yang bekerja mengurusi semua keadaan di rumah Zira dan keluarganya.

“Terlalu kecepatan!”sahut Zira sambil melihat secara keseluruhan gedung sekolahnya, dia datang kecepatan padahal kalau hari pertama kan boleh terlambat . Zira bersekolah di SMA Pertiwi, kalo menurut orang pedesaan anak yang bisa sekolah di Pertiwi adalah orang pintar-pintar, tapi pada kenyataannya yang sekolah di sana kebanyakan orang yang anaknya diantar naik mobil mewah pangkat 5.
Karena bingung mau ngapain , Zira akhirnya berjalan ke kelasnya kelas 10-4 yang pada akhirnya kelas itu menjadi kelas kebanggaan Zira.
Saat tiba di pintu kelas, hanya ada 2 orang murid di kelas tersebut. Satu perempuan yg lumayan tinggi, memakai kacamata, dan rambutnya diikat satu, sementara yg kedua seorang cowok yg bertampang cupu duduk di belakang.

“Nama kamu siapa..??”Tanya Zira pada anak perempuan yg rambut nya diikat satu.
“Tya..”jawabnya singkat dengan sedikit senyuman yg terlihat terpaksa
“oh..”jawab Zira malas, karena mendengar jawaban dari lawan bicaranya yg terdengar terpaksa.

Nanya nama aku aja enggak..huh!sombong. batin Zira

Tidak lama kemudian kelas menjadi semakin ramai. Zira masih duduk sendirian karena Cecil, teman sebangkunya yang belum datang juga. Tapi tak lama kemudian datang seorang cowok yg kalau boleh dibilang punya tampang keren abiiissss. Cowok tersebut duduk di depan meja Zira sambil menaruh tasnya di atas mejanya.
Tidak seperti Tya, yg mencoba mencari perhatian, Zira malah ngasih tampang judes di depan cowok yg boleh dibilang keren abiiisss..

“maaf, tadi aku bangun kesiangan..”sahut Cecil yg datang tak lama setelah cowok tersebut datang.
“iya..ga papa kok..”jawab Zira singkat, masih dipengaruhi oleh Tya yg menurutnya sombong.
“eh, bentar lagi bel. Kita ke depan yuk!”ajak Cecil sambil menarik tangan Zira dan membawanya ke depan.

==========================
======================================================================================================================

MOS di mulai, para murid kelas 1 pada dikerjain oleh para senior mereka. Karena terpengaruh suasana , perasaan Zira yg tadinya kesal menjadi sedikit tenang dan tentram.

Setelah acara MOS selesai, jam pelajaran yg pertama pun dimulai, karena guru yg ingin mengajar belum muncul juga. Zira mulai bosan dengan celotehan cowok yg punya tampang keren abiiss itu, walaupun cowo tersebut tidak mengganggu Zira, melainkan Cecil. Tapi tetap saja hal itu membuat Zira bosan.
Zira mengeluakan sebuah buku yg berisi 30 halaman, dan sebuah pensil dan penghapus untuk di gunakan nya saat dia ingin menggambar. Benar karena bosan, Zira memutuskan untuk menggambar.

“kamu gambar apa..??”Tanya cowok yg punya tampang keren abiis itu..
“kartun..”jawab Zira singkat tanpa menoleh ke cowok itu sedikitpun.
“nama kamu siapa..??”Tanya cowok itu lagi
Kali ini Zira menoleh, tapi nada bicaranya masih tetap kasar “ntar waktu absen kamu bakal denger”
“oh..”jawab cowok itu yang kemudian tidak lagi berbicara dengan Zira, ntah karena takut atau karena tidak suka dengan cewek judes.
Sebenarnya Zira tidak judes, waktu SD dia tergolong cengeng, waktu SMP tergolong pemberani terkadang jadi penakut, dan waktu SMA tiba-tiba jadi judes. Katanya mau dapetin cinta pertama, kalau maunya itu ya jangan judes sama cowok dong, apalagi sama cowok yg punya tampang keren abis itu.

“baiklah, biar Bapak absen , yg namanya dipanggil harap berdiri..mengerti”

Satu-satu persatu nama di daftar absen kelas 10-4 pun di sebutkan. “Faisal Aditya HSB” panggil Bapak guru yg punya nama Bapak Budi Kurniawan , na manya tertulis di bed namanya.
Seketika cowok yg punya tampang keren abiss tadi berdiri di tempat duduk. “saya Pak!, jawab cowok yg punya tampang keren abis itu yg setelah di ketahuhi bernama Faisal Aditya HSB.”Zira Hirayana”sahut Pak Budi. “saya Pak!” jawab Zira sambil berdiri, dan tak lama kemudian kembali duduk.

“o, jadi nama kamu Zira…”tanya cowok yg punya tampang…eh, kan dia punya nama..yak! sahut cowok yg bernama Faisal.
“kalau iya kenapa..”jawab Zira masih dengan ketus.
“ya..ga papa..”balas Faisal yg kemudian kembali menghadap depan.

Haaaahhh…kenapa aku terlalu judes, bukannya ramah sama orang. Pasti cowok tadi lagi mikirin yg enggak-enggak , kayak ‘cewek sombong’ lah..atau ‘ditanya baik-baik malah di jawab kasar..’lah ..batin Zira sambil memikirkan kata-katanya yg ketus tadi.

Esok hari pun telah tiba. Zira datang cepat lagi hari ini. “Zira!”teriak seseorang dari jauh.
“eh…nevi..ada apa..??”Tanya Zira kepada Nevi, cewek yg tadi memanggil nya sambil berteriak.
“ga ada,oh ya kau masuk kelas 10-4 ya..??”sahut Nevi “iya…terus ini temanmu..”jawab Zira sambil melihat anak perempuan yg datang bersama Nevi.
“dia teman baruku, namanya Ricca..”balas Nevi sambil memperkenalkan Ricca “dan ini Zira temanku waktu SD dulu..” ..
“hai Zira..”kata Ricca sambil tersenyum.

================================================================================================================================================
“pagi Zira..” sahut Faisal dengan ceria.
“pagi..”jawab Zira singkat, lagi-lagi tanpa sadar. Kalau dia sadar , dia pasti akan jawab dengan sedikit lebih lembut.
“yang tadi itu temanmu ya….cantik lo..”kata Faisal sambil mengingat-ingat temennya Zira
“yang tadi yg mana..??”
“yg pakai jilbab lo…”sahut Faisal mengingatkan.
“itu sih temennya temenku..namanya Ricca, memangnya kenapa..?? suka ya..??”tanya Zira
“dia cantik…kayaknya sih bakalan suka..”
“yaudah kalau suka, ya dikejar..”.. “kalau dikejar ya capek..”jawab Faisal
“maksudku..”belum lagi Zira menyelesaikan omongannya, Faisal langsung ngoceh..
“gimana, kalau kau jadi MatchMaker ku..??”Tanya Faisal dengan penuh harap. Sejak kapan mereka berdua pakai Aku-Kau, bukan tadinya mereka pakai Aku-Kamu…hah..mungkin sudah lebih akrab kali ya.
“maksudmu..?? aku jadi mak comblangmu? Gitu?”Tanya Zira, masih kurang jelas.Maklum seumur-umur dia belum pernah menjodohkan orang lain.
“iya, tugasnya cari info tentang Ricca..”
“heh..ogah..aku bukan budakmu…”
“pelit..ntar kucariin cowok yg ganteng deh..aku punya banyak kenalan yg ganteng,,”
Zira kemudian berpikir sejenak, Cowok ganteng..pikirnya. Seandainya Zira tau nasib dia pada akhirnya, pasti dia akan menolak permintaan Faisal.
“baiklah kuterima, tapi bener nih cowok yg keren..”
“iy..loooooo…”

Hahhh..akhirnya Zira menerima permintaan Faisal untuk jadi MatchMaker nya. Tugasnya adalah mencari segala informasi tentang Ricca Safiska.Jika aja si Zira tau nasibnya saat akhir nanti, pasti dia udah nolak mentah-mentah permintaan Faisal.

========================================================================
========================================================================

“Zira ..ya..??”panggil seorang anak perempuan yg seusia dengannya.
“iya…eh, Tya ..ada apa..?”Tanya Zira kepada Tya.
“Zira dekat sama Faisal ya..??”

Kenapa dia malah nanyain Faisal..??jangan-jangan suka lagi..tapi sayang dia ga punya harapan. Batin Zira

“lumayanlah, cuman karena bisnis aja..”jawab Zira seadanya
“o, begitu..”
“suka ya sama tu anak..”Tanya Zira dengan nada sedikit menggoda.
“e..engga kok, dia orang nya baik, juga seru..”balas Tya.

Kemudian mereka berbincang cukup banyak, dan kelihatan nya sudah mulai akrab. Terutama Zira dia sudah tidak lagi memikirkan bahwa Tya itu sombong. Kebanyakan mereka membicarakan tentang sekolah, kecuali Faisal. Dan ternyata rumah Zira dan Tya itu berdekatan. Jadi bisa pulang bareng. Lau bagaimana dengan tugas Zira yang menjadi MatchMaker nya Faisal.

“Ricca safiska, pelajaran paling di benci B.inggris, tulisannya cantik…dari mana kau dapatin ini semua..?”Tanya Faisal, kagum dengan tugas Zira yang jadi MatchMaker nya.
“dari Nevi, temen deketnya Ricca, kalo aku tanya langsung dia pasti curiga..”jawab Zira.
“good job..”balas Faisal , tentunya dengan perasaan senang karena mendapatkan info tentang Ricca, cew yg disukainya.

Akhirnya hari MOS pun berakhir sudah, inilah saat terakhir (kok kayak ST12 ya). Dan pelajaran yg serius dan membosankan pun dimulai. Dimana semua masalah pun juga ikut dimulai, Masalah yang merubah seluruh hidup Zira, Faisal, serta Tya.
Pelajaran pertamapun di mulai, tapi tentu saja masih belum belajar. Guru pertama yang masuk merupakan Wali Kelas 10-4. “Tempat duduknya akan Ibu atur!” kata Ibu Guru yg bernama Bu.Katlin. Terdengar suara “Yahhhh..” tanda tidak senang jika tempat duduk itu dipindahkan.


Tapi ya mau gimana lagi, Bu.Katlin itu kejam dan terkesan judes. Akhirnya semua murid pada menurut dengan perintah Bu.Katlin yg kejam dan judes.

“bye..bye..Zira.jangan lupa info yg selanjutnya, ok!”sahut Faisal, dia bakal dipindahkan ke tempat duduk paling belakang, sementara itu Zira mendapat tempat duduk paling depan dengan Cecil.
“doakan saja kalau aku ingat..”jawab Zira malas.

Setelah itu mereka pun berpisah, paling berbicara ketika istirahat saja. Anak itu pindah, ga bakalan ada yg ganggu Cecil lagi dong, ga ada yg cerewet lagi..yahhh..ga seru!. Batin Zira. Tapi dia tidak tau ada cowo dingin di belakang nya. Hahahahah.
Eh, blom. Cowo dingin itu blom dipindahin tempat duduknya. Jadi yg dibelakang Zira adalah dua pasangan berkulit hitam, satu sedikit pendek dan satunya lagi sedikit besar (kayaknya bukan sedikit lah).Cowo berkulit hitam itu bernama Ozan dan Didi. Si Ozan ini penggemar serial Heroes, dan ternyata Zira juga suka. Si Didi suka dengan Film Harry Potter dan ngaku-ngaku sebagai Daniel Radcliffe. Akhirnya kedua cowo itu langsung akrab dengan Zira dan Cecil, karena selera mereka sama.

“Bu,Fahri mau pindah..”sahut Andi, seorang anak guru yg ujung-ujung nya akrab dengan Faisal.
“yaudah, Fahri duduk di belakang Cecil!”perintah Bu.Katlin.
Kemudian Fahri langsung duduk di belakang Cecil. Sekarang bisa kalian tebak siapa cowo dinginnya..?? ya tentu saja Fahri. “eh,Zira..pinjam Stip-x!”sahut Fahri dengan nada memerintah.
“aku ga ada..”jawab Zira singkat
“dasar pelit, kalau ga mau ngasih bilang aja….”balas Fahri, sinis.
Sayang, Zira ga bisa berkata apapun, karena dia ga mau terlihat sebagai cewek judes yg urak-urakan karena langsung judes cuman karena di bilang pelit.

Dasar cowo, emang aku ga bawa stip-x nya kok..kalo seandainya pun ada ga bakal ku kasih pinjem! Batin Zira

Begitulah, cowo dingin itu duduk di belakang Cecil, teman sebangkunya Zira dan duduk di depan Tya, teman barunya Zira. Sepertinya Zira tidak suka dengan sikap cowo yg dingin itu, ga sama sekali ada baiknya. Fahri juga termasuk cowo yg mengubah hidup Zira dan Tya. Tinggi nya pas, wajah nya juga pas, hanya saja sikapnya tidak pas dengan wajahnya.

“gimana kalo ntar aku nembak si Ricca aja..??”Tanya Faisal.
“heh…”



Bersambung ke Bab 2...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar